Senin, 27 Mei 2013

Harapan Terakhir




Atas nama Tuhan yang maha bijak sana
Sang penuntun jiwa
Kamai pasrah akan segala yang terjadi
Pertemuan yang kita rangkai sebagi kenangan
Canda tawa tekikis menjadai bulir air mata
Ketika realita terjadai apa adanya


Samar-samar kudengar rintihan
Melantunkan kalimat-kalimat suci
Walau jiwa begitu perih
Kan ku biaskan cahaya suci
Diatas hamparan selimut malam

Rintihku adalah nada kepasrahan
yang mengandung sebuah arti kepiluan
Tuk melepas apa yang kami jalankan
yang terikat erat dalam sebuah nestapa
Dibawah isak tangis duka bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar